JudulSkripsi : KOMPETENSI DA'I DALAM SURAT AL-MUDDATSIR AYAT 1-7 (Kajian Tafsir Tahlily). Skripsi ini merupakan sebuah kajian yang mencoba mencermati bagaimana kompetesi yang harus dimiliki seorang da'i yang terdapat dalam surah al- Muddatsir ayat 1-7. Kompetensi merupakan kemampuan karakteristik, pengetahuan,
1. Hai orang yang berkemul berselimut, 2. bangunlah, lalu berilah peringatan! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6. dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 7. dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah. Al-Muddatstsir 1-7 Diriwayatkan oleh asy-Syaikhoon al-Bukhori dan Muslim yang bersumber dari Jabir bahwa Rasulullah saw bersabda “Ketika aku telah selesai uzlah-selama sebulan di gua Hira-, aku turun ke lembah. Sesampainya ke tengah lembah, ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorangpun di sana. Aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di Gua Hira. Aku cepat-cepat pulang dan berkata kepada orang rumah “Selimuti aku ! Selimuti aku !” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 1-2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimut dan berdakwah. Diriwayatkan ole hath-Thabarani dengan sanad yang daif, yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan untuk kaum Quraisy. Ketika mereka makan-makan, al Walid berkata kepada teman-temannya “Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini Muhammad ?” sebagian mereka berkata “Saahir tukang sihir.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang sihir.” Sebagian mereka berkata ”Kaahin tukang tenung” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang tenung.” Sebagian mereka berkata “Syaa’ir tukang syair.” Yang lainnya berkata “Dia bukan tukang syair.” Yang lainnya berkata lagi “Dia mempunyai sihir yang membekas kepada orang lain.” Semua pembicaraan itu sampai kepada Nabi saw sehingga beliaupun merasa sedih. Beliau mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini Al-Muddatstsir 1-7 sebagai perintah untuk menyingsingkan baju dan berdakwah. 11. biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang aku telah menciptakannya sendirian*. Al-Muddatstsir 11 * Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah. Diriwayatkan oleh al-Hakim dan disahihkannya, yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanad hadits ini sahih menurut syarat al-Bukhari. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim bahwa al-Walid bin al-Mughirah datang kepada Nabi saw. Kemudian beliau membaca al-Qur’an kepadanya sehingga ia pun tertarik. Kejadian ini sampai kepada Abu Jahl,sehingga ia sengaja datang kepada al-Walid sambil berkataa “Hai Paman ! Sesungguhnya kaummu akan mengumpulkan harta untuk diberikan kepadamu dengan maksud agar engkau mengganggu Huhammad.” Al-Walid berkata “Bukankah kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku yang paling kaya di antara mereka ?” Selanjutnya Abu Jahl berkata “Kalau demikian ucapkanlah sebuah perkataan yang menunjukkan bahwa engkau ingkar dan benci kepadanya Muhammad.” Al-Walid berkata “Apa yang harus aku katakan ? Demi Allah tidak ada seorangpun di antara kalian yang lebih tinggi syairnya, sajaknya, ataupun kasidahnya daripada gubahanku, bahkan syair-syair jin pun tidak ada yang mengungguli aku. Demi Allah, sepanjang yang aku ketahui, tidak ada yang menyerupai ucapan Muhammad sedikitpun. Demi Allah, ucapannya manis, bagus, indah,gemilang dan cemerlang. Ucapannya tinggi, tak ada yang lebih tinggi daripadanya.” Abu Jahl berkata “Kaummu tidak akan senang sebelum engkau menunjukkan kebencianmu kepada Muhammad.” Al-Walid berkata “Baiklah aku akan berfikir dahulu.” Setelah berfikir diapun berkata “Benar, ucapan Muhammad itu hanyalah sihir yang berkesan, yang memberi bekas kepada yang lainnya.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 11 sebagai ancaman kepada orang-orang yang mendustakan beliau. 30. dan di atasnya ada sembilan belas Malaikat penjaga. 31. dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. Al-Muddatstsir 30-31 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi di dalam kitab al-Ba’ts, yang bersumber dari al-Barra’ bahwa segolongan kaum yahudi bertanya kepada seorang sahabat Nabi saw tentang penjaga neraka. Shahabat itupun bertanya kepada Rasulullah saw. Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 30 seketika itu juga, yang menegaskan bahwa penjaganya ada Sembilan belas malaikat. Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Ishaq, diriwayatkan pula oleh Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa suatuhari Abu Jahl berkata “Wahai golongan Quraisy. Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah Sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka ?” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 31, yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu bukanlah manusia, tetapi malaikat, sedang jumlah nya hanya sebagai ujian atas keimanan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa setelah turun ayat, alaihaa tis’ata asyar di atasnya ada Sembilan belas [malaikat penjaga[Al-Muddatstsir 30, seorang Quraisy yang bernama Abu Asad berkata “Wahai kaum Quraisy. Janganlah kalian takut kepada yang Sembilan belas itu. Aku sendiri akan melawan sepuluh dari pundakku yang kanan dan Sembilan dengan pundakku yang kiri.” Maka turunlah ayat selanjutnya Al-Muddatstsir 31 yang menegaskan bahwa penjaga neraka itu adalah malaikat. 52. bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. 53. sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. Al-Muddatstsir 52-53 Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi bahwa kaum Quraisy berkata “Sekiranya Muhammad itu seorang yang jujur, cobalah ia membuat surat jaminan bagi setiap orang, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka.” Maka turunlah ayat ini Al-Muddatstsir 52-53 berkenaan dengan peristiwa tersebut. Sumber Asbabunnuzul, KHQ. Shaleh dkk.
Surahal Muzammil. Wahai orang Yang berselimut!. (Surah al Muzammil:1) bangunlah sembahyang tahajjud pada waktu malam, selain dari sedikit masa (yang tak dapat tidak untuk berehat), (Surah al Muzammil:2) Iaitu separuh dari waktu malam, atau kurangkan sedikit dari separuh itu, (Surah al Muzammil:3) ataupun lebihkan (sedikit) daripadanya; dan Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Al Laits berkata telah bercerita kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata aku mendengar Abu Salamah berkata telah mengabarkan kepadaku Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Kemudian wahyu berhenti turun kepadaku pada masa tertentu hingga ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit. Maka aku mengarahkan pandanganku menghadap langit yang ternyata ada malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hira sedang duduk di atas Kursiy antara langit dan bumi. Aku menjadi sangat takut karenanya hingga aku ingin lepas dari bumi. Lalu aku mendatangi keluargaku sambil mengatakan; "Selimuti aku, selimuti aku". Maka kemudian Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya QS al-Mudatstsir ayat 1 - 5 yang artinya "Wahai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan hingga frman-Nya "Dan perbuatan dosa jauhilah". Abu Salanah berkata; "ar-Rujza artinya berhala-berhala". Keterangan Hadits Hadits di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 2999. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadits dengan sanad dan matan yang sama juga ada dalam kitab Fathul Bari nomor 3238. Menurut ijma ulama, hadits di atas termasuk dalam kategori hadits Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun untuk digunakan dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. Dilihat dari sisi matannya, hadits di atas termasuk hadits yang berhubungan dengan ayat-ayat al Qur’an. Dalam hal ini, hadits Shahih Bukhari nomor 2999 merupakan asbabunnuzul dari QS al Mudatstsir ayat 1-5.AlMuddatsir ini dengan menyampaikan asbabun nuzul surat ini dengan dilanjutkan pembahasan tafsir surat tersebut. Alhamdulillah.. Pelaksanaan Kajian Tafsir Al Qur'an berjalan dengan lancar dan tidak ada halangan suatu. Semoga dengan adanya kajian ini dapat menambah wawasan kita tentang Al Qur'an, tentang isinya, tentang kandungannya.Jakarta - Ayat 1-7 surat Al Mudatsir berisi tentang beberapa perintah Allah SWT yang ditujukan kepada Rasul-Nya. Ayat ini kerap disebut sebagai ayat tentang kebersihan, tepatnya pada ayat Al Mudatsir adalah surat ke-74 dalam urutan mushaf Al Quran. Surat ini terdapat dalam juz 29. Nama Al Mudatsir المدثّر diambil dari ayat pertama pada permulaan surat. Al Mudatsir artinya orang-orang yang berkemul atau ulama Ulumul Quran sepakat surat Al Mudatsir diturunkan di Kota Mekkah dan tergolong surat Makkiyah. Surat ini disusun pada urutan tepat setelah surat Al Muzzammil dan sebelum surat Al keseluruhan, surat Al Muddassir terdiri dari 56 ayat. Berikut terjemahan ayat 1-7 surat Al Mudatsirيٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ - ١Artinya 1. Wahai orang yang berkemul berselimut!قُمْ فَاَنْذِرْۖ - ٢Artinya 2. bangunlah, lalu berilah peringatan!وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ - ٣Artinya 3. dan agungkanlah Tuhanmu,وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ - ٤Artinya 4. dan bersihkanlah pakaianmu,وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ - ٥Artinya 5. dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji,وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ - ٦Artinya 6. dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih فَاصْبِرْۗ - ٧Artinya 7. Dan karena Tuhanmu, nuzul ayat 1-7 surat Al MudatsirAda beberapa versi mengenai sebab turunnya ayat-ayat pada surat Al Muddassir. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat pertama surat Al Mudatsir adalah ayat Al Quran yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW. Pendapat ini merujuk pada riwayat Imam Bukhari dalam Bukhari mengatakan melalui hadits Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah, dari Jabir; ia pernah mengatakan bahwa ayat Al-Qur'an yang mula-mula diturunkan adalah firman-Nya Hai orang yang berkemul berselimut. Al-Muddassir1Namun demikian, jumhur ulama sepakat bahwa ayat yang pertama kali diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Kala itu Jibril turun dengan membawa wahyu "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Al-'Alaq 1-5.Pendapat lain berasal dari Imam Thabrani. Namun, dia meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari jalur Ibnu Abbas. Tatkala Walid ibnul-Mughirah bertanya kepada orang-orang Quraisy terkait Nabi Muhammad SAW, sebagian dari mereka mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW merupakan sihir yang dipelajari dari orang-orang ucapan tersebut, Rasulullah SAW merasa sedih lantas menutup kepalanya dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Lalu, turunlah ayat "Wahai orang yang berkemul berselimut! hingga ayat ke-7 surat Al Mudatsir. Demikian seperti dikutip dari buku Asbabun Nuzul yang disusun Ach Fawaid. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] kri/row surahal taubah:39. jika kamu tidak pergi beramai-ramai (untuk berperang pada jalan allah - membela ugamanya), allah akan menyeksa kamu dengan azab seksa yang tidak terperi sakitnya dan ia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat mendatangkan bahaya sedikitpun kepadanya. dan (ingatlah) allah maha kuasa atas ZycL.